Mila Amalia

.:. WELCOME & ENJOY YOUR READING .:.

Rabu, 07 November 2012

Tugas 1 : Peranan & Fungsi Bahasa Indonesia


ARTIKEL SEMI ILMIAH

Peranan Bahasa Indonesia Dalam Konsep Ilmiah

Peranan bahasa indonesia dalam konsep ilmiah sangat penting. Karna kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan untuk melakukan kegiatan ilmiah. Bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah pokok, tanpa penguasaan tata bahasa  yang baik akan sulit bagi seorang peneliti untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada orang lain.
Setelah melakukan kegiatan ilmiah, seorang peneliti pasti menulis hasil penelitiannya dalam sebuah buku atau biasa disebut karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah tidak mungkin ditulis asal atau tanpa aturan, karna salah satu tujuan penulisannnya adalah mempermudah pembaca untuk mempelajarinya. Karna itu dibutuhkan peranan bahasa indonesia agar seorang peneliti memiliki kecermatan dalam penulisannya agar tata bahasanya mudah dimengerti.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum

Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

Bahasa Sebagai Alat Untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Banyak buku dan majalah tersebut menggunakan bahasa asing. Karena itu dibutuhkan penerjemah agar buku tersebut diterjemahkan ke bahasa indonesia, dengan menggunakan bahasa Indonesia. Rakyat indonesia akan mudah mempelajarinya dan akhirnya akan membantu perkembangan ilmu pengetahuan.



TUGAS

Diksi atau Pemilihan Kata dan Kalimat Efektif

Defenisi Diksi
Diksi atau pilihan kata berkaitan dengan kata (-kata) mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, memilih kelompok kata-kata atau menggunakan ungkapan yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. 
Diksi juga merupakan pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara atau yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.

Ciri - Ciri Diksi
Yaitu menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam kalimat .

Kalimat Efektif
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”
Yang perlu diperhatikan oleh para siswa dalam membuat karya tulis, baik berupa essay, artikel, ataupun analisis yang bersifat ilmiah adalah penggunaan bahasa secara tepat, yaitu memakai bahasa baku. Hendaknya disadari bahwa susunan kata yang tidak teratur dan berbelit-belit, penggunaan kata yang tidak tepat makna, dan kesalahan ejaan dapat membuat kalimat tidak efektif.
Berikut ini merupakan contoh pola kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif.
1. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :
Sejak dari usia delapan tauh ia telah ditinggalkan ayahnya.
(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)
2. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat :
Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)
3. Penggunaan imbuhan yang kacau :
Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.
(Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan. / Buku yang dipinjamdari perpustakaan harap dikembalikan)
4. Kalimat tak selesai :
Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial yang selalu ingin berinteraksi.
(Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial, selalu ingin berinteraksi.)
5. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :
Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.
(Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.)

Kata-kata lain yang sejenis dengan itu antara lain menyolok, menyuci, menyontoh, menyiptakan, menyintai, menyambuk, menyaplok, menyekik, menyampakkan, menyampuri, menyelupkan dan lain-lain, padahal seharusnya mencolok, mencuci, mencontoh, menciptakan, mencambuk, mencaplok, mencekik, mencampakkan, mencampuri, mencelupkan.
1. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :
Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.
(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)
2. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat :
Seorang daripada pembatunya pulang ke kampung kemarin.
(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)
3. Pilihan kata yang tidak tepat :
Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk berbincang bincang dengan masyarakat.
(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan masyarakat.)
4. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti :
“Sopir Bus Santosa yang Masuk Jurang Melarikan Diri”
Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang dimaksud Santosa? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya atau sopirnya?
(Bus Santoso Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri)
5. Pengulangan kata yang tidak perlu :
Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.
(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.)
6. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah :
Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.
(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)

Analisis Diksi Pada Dua Jenis Koran

JICA Bantu Rakyat Lereng Gunung Merapi
TOKYO, KOMPAS.com — Presiden Japan International Corporation Agency atau JICA Sadako Ogata menyatakan komitmennya untuk membantu kehidupan rakyat lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pascaerupsi.

Komitmen itu disampaikan kepada Wakil Presiden Boediono seperti dituturkan Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, seusai mendampingi Wapres melakukan pertemuan di lantai 32, Hotel Prince Park Tower, Tokyo, Jepang, Senin (15/11/2010) siang waktu setempat.
"Komitmen bantuan itu meliputi kehidupan sehari-hari masyarakat di sektor perekonomian maupun keuangan, seperti di antaranya akses pasar bagi komoditas masyarakat seperti salak dan lainnya," papar Yopie, yang juga Staf Khusus Wapres Bidang Media Massa.
Menurut Yopie, Sadako Ogata yang didampingi pengurus JICA juga menyampaikan kepada Wapres Boediono bahwa pihaknya telah mengirimkan tiga pakar vulkanologi dan satu dokter ahli pernapasan ke lereng Gunung Merapi, yang sepenuhnya ditanggung biayanya oleh JICA.
JICA merupakan sebuah lembaga pendanaan asal Jepang, yang telah lama mendukung pembangunan di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Wapres didampingi sejumlah menteri dan Duta Besar RI Muhammad Lutfie beserta staf Wapres lainnya.

Game Online Resahkan Warga Ciledug
TANGERANG (Pos Kota)- Warga Cipondoh,Kota Tangerang resah banyaknya usaha permainan game online berkedok warung internet (Warnet) di Ruko Poris Indah,Kelurahan Cipondoh Indah.
Keresahan terutama orangtua yang anaknya kecanduan permainan game online. “Anak saya sampe gak kuliah gara-gara main game terus menerus, bahkan sampe menginap berhari-hari “ungkap warga. Pasalnya pengusaha game online itu membuka hingga 24 jam nonstop.
Yang main dari anak-anak pelajar SD hingga mahasiswa,bahkan ada orang dewasa ikut bermain. Menurut pemantauan Pos Kota di Ruko Poris Indah jumlah permainan game online mencapai belasan tempat.
Pengusaha game online tidak mengatur waktu jam buka dan tutup sehingga pemain banyak yang tidur di tempat hingga berhari-hari. Satu Ruko rata-rata menyediakan computer untuk main hingga 50 unit dan hampir setiap hari dipenuhi oleh pemain. Tarifnya Rp 2000 hingga Rp3000/jam.
Lurah Poris Indah Jajang Permana, yang dihubungi Pos Kota mengaku kaget maraknya usaha game online diwilayah kerja. Usaha itu gak ada izinnya, maka akan segera ditertibkan. Tapi sebelum ditertibkan para pemilik usaha itu akan dipanggil ke kelurahan.(maryoto/B)

A. Analisa EYD untuk berita kompas :
Pada paragraph 1 baris 1 tentang tanda baca koma (,)
Presiden Japan International Corporation Agency atau JICA Sadako Ogata menyatakan komitmennya untuk membantu kehidupan rakyat lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pascaerupsi.
Seharusnya :
Presiden Japan International Corporation Agency atau JICA, Sadako Ogata menyatakan komitmennya untuk membantu kehidupan rakyat lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pascaerupsi.

B. Analisa diksi (pilihan kata yang di gunakan) untuk berita Kompas :
Pada paragraph 1 baris 2
Membantu kehidupan rakyat lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pascaerupsi.
Seharusnya :
Membantu meringankan beban rakyat lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pascaerupsi.

A. Analisa EYD dan Diksi untuk berita Pos Kota :
Pada paragraph 1 tentang kesalahan penggunaan tanda baca titik (.)
Keresahan terutama orangtua yang anaknya kecanduan permainan game online. “Anak saya sampe gak kuliah gara-gara main game terus menerus, bahkan sampe menginap berhari-hari “ungkap warga. Pasalnya pengusaha game online itu membuka hingga 24 jam nonstop.
Seharusnya :
“Anak saya sampe gak kuliah gara-gara main game terus menerus, bahkan sampe menginap berhari-hari.“ungkap warga.

B. Analisa diksi (pilihan kata yang di gunakan) untuk berita Pos kota :
Pada paragraph 1 baris 2 tentang penggunaan kata
“Anak saya sampe gak kuliah gara-gara main game terus menerus, bahkan sampe menginap berhari-hari “ungkap warga.
Seharusnya :
“Anak saya sampai gak kuliah gara-gara main game terus menerus, bahkan sampai menginap berhari-hari “ungkap warga.

Kesimpulan :
Koran kompas lebih baik daripada Koran pos kota, karena pada pemilihan katanya, Koran Kompas lebih teliti dalam pemilihan katanya, dan pada Koran Pos Kota, pemilihan katanya tidak begitu bagus, dan penentuan letak tanda bacanya juga tidak begitu baik.


Analisis Diksi Pada Puisi “Berlutut Di Kaki Cahaya”

Oleh : Azzura Dayana

Cahaya pulang senja, Baginda, dan kau tidak menggenggam tanganku
Bukankah temaram adalah kado paling panjang, yang Tuan tinggalkan?
Tidak bolehkah kutawar persembahan?

Kakiku sudah renta, Baginda,
meski kau pernah mengajakku berhitung nyawa
Mataku masih saja gulita, dan orang-orang tak jua melirikku
lalu melempar dirham : sampah di wajah ini masih kurang

Bahkan unta kita berhenti meringkik, Baginda—sebab malam meradang
Menjadi peluh paling semarak di punggung menghitam
Tidak bolehkah kutawar persembahan,
dengan berlutut saja, lalu sujud...

Benar-benar sudah kau tutupkah jalan pulang, Baginda
Meski aku sedia berlutut, di kaki cahaya

1. Tema
Tema pada puisi yang berjudul Berlutut Di Kaki Cahaya karangan Azzura Dayani ini adalah tobat yang terlambat.

2. Diksi
Diksi yang dipakai pada puisi ini yaitu:
a. Berhitung nyawa : berhitung nyawa maksudnya yaitu menghitung usia.
b. Mataku masih saja gulita : gulita pada kalimat ini maksudnya belum juga mengerti (insyaf).
c. Sampah : sampah di sini diartikan sebagai kesalahan atau dosa.

3. Citraan
Citraan yang terdapat pada puisi di atas yaitu:
a. Penglihatan : mataku masih saja gulita
: orang-orang tak jua melirikku
b. Pendengaran : bahkan unta kuta berhenti meringkik

4. Majas
Majas yang dipakai pada puisi di atas yaitu:
Pleonasme : cahaya pulang senja

5. Amanat
Amanat yang terkandung pada  puisi karangan Azzura Dayana yaitu bertobatlah sebelum pintu tobat tertutup.


DAFTAR PUSTAKA
1. http://back-stabber666.blogspot.com/2012/10/peranan-bahasa-indonesia-dalam-konsep.html
2. http://bagasirawanganteng.blogspot.com/2012/06/diksi-atau-pemilihan-kata-dan-kalimat.html
3. http://bloganakfilkom.blogspot.com/2010/11/analisa-eyd-dan-diksi-pada-dua-jenis.html
4. http://yanioke.blogspot.com/2011/11/analisis-diksi-tema-amanat-pencitraan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar